Kabar gembira datang dari sektor ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahun 2024 mencapai 1,57 persen, angka terendah sepanjang sejarah Republik Indonesia. Pencapaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di tengah berbagai tantangan ekonomi global.
“Inflasi tahun kalender 2024 yang sebesar 1,57 persen ini merupakan inflasi terendah sepanjang sejarah Indonesia,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Pencapaian ini patut diapresiasi mengingat tahun 2024 diwarnai berbagai dinamika ekonomi global, seperti perang di Eropa Timur, ketidakpastian geopolitik, dan fluktuasi harga komoditas dunia. Lantas, apa saja faktor pendukung rendahnya inflasi di Indonesia? Bagaimana dampaknya bagi perekonomian nasional? Simak analisis selengkapnya dalam artikel ini.
Faktor Pendukung Rendahnya Inflasi
Beberapa faktor diyakini menjadi pendorong utama rendahnya angka inflasi di Indonesia pada tahun 2024. Berikut di antaranya:
- Kebijakan Pemerintah yang Efektif: Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan inflasi, seperti menjaga stabilitas harga pangan, mensubsidi energi, dan meningkatkan efisiensi logistik.
- Koordinasi yang Solid Antarlembaga: Sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia (BI) dalam mengendalikan inflasi juga menjadi faktor penting di balik pencapaian ini.
- Pasokan Pangan yang Cukup: Ketersediaan pasokan pangan yang cukup dan stabil menjadi kunci dalam mengendalikan inflasi, terutama inflasi pangan yang memiliki bobot cukup besar dalam perhitungan inflasi.
- Melemahnya Permintaan Global: Perlambatan ekonomi global menyebabkan melemahnya permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia. Hal ini berdampak pada turunnya harga sejumlah komoditas dan mengendalikan laju inflasi.
Dampak Positif bagi Perekonomian
Rendahnya angka inflasi memiliki sejumlah dampak positif bagi perekonomian Indonesia, di antaranya:
- Meningkatkan Daya Beli Masyarakat: Inflasi yang terkendali menjaga daya beli masyarakat karena harga-harga barang dan jasa relatif stabil.
- Mendorong Investasi: Iklim investasi menjadi lebih menarik karena inflasi yang rendah menciptakan stabilitas ekonomi makro.
- Memperkuat Nilai Tukar Rupiah: Stabilitas ekonomi yang dicerminkan oleh inflasi yang rendah dapat memperkuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
- Mendukung Pertumbuhan Ekonomi: Inflasi yang terkendali menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tantangan dan Prospek Ke Depan
Meskipun mencatat pencapaian yang impresif, Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menjaga stabilitas harga ke depannya. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
- Ketidakpastian Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian dapat berdampak pada perekonomian Indonesia, termasuk pada laju inflasi.
- Potensi Kenaikan Harga Energi: Kenaikan harga energi dunia dapat memicu inflasi di Indonesia, terutama jika pemerintah mengurangi subsidi energi.
- Perubahan Iklim: Fenomena perubahan iklim dapat mengganggu produksi pangan dan memicu kenaikan harga pangan, yang pada akhirnya berdampak pada inflasi.
Pemerintah Optimistis Inflasi 2025 Tetap Terkendali
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pemerintah optimistis dapat menjaga inflasi pada tahun 2025 tetap terkendali dalam rentang sasaran yang ditetapkan, yaitu 3 persen plus minus 1 persen.
“Kami optimistis inflasi 2025 akan tetap terjaga dalam rentang sasaran 3 plus minus 1 persen. Pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi, baik melalui kebijakan fiskal, moneter, maupun struktural,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Capaian inflasi terendah sepanjang sejarah pada tahun 2024 merupakan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Hal ini menunjukkan ketahanan dan stabilitas ekonomi Indonesia di tengah berbagai tekanan ekonomi global. Namun, pemerintah tidak boleh lengah dan harus terus mewaspadai berbagai potensi risiko yang dapat memicu inflasi di masa mendatang. Dengan kebijakan yang tepat dan koordinasi yang solid antarlembaga, Indonesia diharapkan dapat terus menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.